tag:blogger.com,1999:blog-713403785890910844.post8794591416765328662..comments2009-12-21T08:24:33.727-08:00Comments on Kesling Kawasan Pantai & Pesisir: Kelompok V: Pengendalian Vektor di Kawasan Pantai & PesisirKesling Kawasan Pantai & Pesisirhttp://www.blogger.com/profile/10910019449223317686noreply@blogger.comBlogger45125tag:blogger.com,1999:blog-713403785890910844.post-79615620391728919172009-12-21T07:52:31.490-08:002009-12-21T07:52:31.490-08:005. PP No. 40 Tahun 1991 Tentang Penanggulangan Wab...5. PP No. 40 Tahun 1991 Tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular.<br />6. Keputusan Menteri Kesehatan RI, Peraturan Menteri Kesehatan RI, Keputusan dan surat Edaran Direktur Jenderal yang berkaitan dengan upaya pemberantasan penyakit menular.Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-713403785890910844.post-92219758877079893692009-12-21T07:40:35.494-08:002009-12-21T07:40:35.494-08:00Rahmatullah/70200106040
ijabah buat sodari Ummul w...Rahmatullah/70200106040<br />ijabah buat sodari Ummul waqiah<br />1' menurut saya efek dari penggunaan kelambu sampai saat ini belum ada ditemukan,justru kelambu merukapakan cara teraman untuk mencegah gigitan nyamuk..dibanding dengan penggunaan obat nyamuk bakar, oles atau semprot.. karena ke 3 bahan tersebut mengandung zat kimia yg bisa berdampak terhadap pernafasan dan kulit. Selain itu penggunaan yg tdk sesuai dgn dosis dpat menyebabkan nyamuk menjadi resisten...<br />2' untuk mencegah penyebaran DBD salahsatunya adalah memutus tali rantai perkembangbiakannya, dengan cara 3 M..dan selalu menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar..Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-713403785890910844.post-86902382885189126102009-12-21T07:27:00.618-08:002009-12-21T07:27:00.618-08:00rahmatullah/70200106040
untuk saudari masjuniarti....rahmatullah/70200106040<br />untuk saudari masjuniarti..<br />Untuk penyakit yang ditularkan oleh arthropoda seperti malaria, demam kuning, masa penularannya atau masa infektivitasnya adalah pada saat bibit penyakit ada dalam jumlah cukup dalam tubuh manusia baik itu dalam darah maupun jaringan tubuh lainnya dari orang yang terinfeksi sehingga memungkinkan vector terinfeksi dan menularkannya kepada orang lain.<br />Masa penularan untuk vector arthropoda yaitu pada saat bibit penyakit dapat disemikan dalam jaringan tubuh arthropoda dalam bentuk tertentu dalam jaringan tertentu (stadium infektif) sehingga dapat ditularkan.<br />contohnya:<br />-Vektor perantara penyakit bagi manusia.Misalnya nyamuk malaria, nyamuk demam berdarah, lalat tsetse sebagai vektor penyakit tidur, dan lalat rumah sebagai vektor penyakit tifus.<br />-Menimbulkan gangguan pada manusia.Misalnya caplak penyebab kudis, kutu kepala, dan kutu busuk<br />-Hama tanaman pangan dan industri.Contohnya wereng coklat dan kumbang tanduk.Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-713403785890910844.post-6381269426464074082009-12-21T07:21:35.530-08:002009-12-21T07:21:35.530-08:00Rahmatullah/ 7020106040
ijabah tuk saudari Risnawa...Rahmatullah/ 7020106040<br />ijabah tuk saudari Risnawati anwas<br />1.mengapa bionomik vektor mengikuti perkembangan kegiatan manusia karena kegiatan manusia bisa menjadi wadah yang dapat menjadi pemicu perkembangan vektor itu sendiri, misalnya adanya tambak2 di daerah pesisir sebagai salahsatu tempat berkembangnya nyamuk DBD atau malaria, sawah yang juga merupakan t4 b'kembangnya vektor salah satunya adalah tikus, tumpukan sampah dari hasil kegiatan manusia yang jg sebagai wadah perkembangan vektor lalat, tikus dan kecoa.. itu semua bisa terjadi karena manusia kurang memperhatikan dampak dr kegiatannya..<br />2.kekuatan hukum vektor kawasan pesisir : <br />1.Undang – Undang nomor 1 tahun 1962 tentang Karantina Laut (Lembaran Negara Tahun 1962 Nomor : 2, Tambahan Lembaran Negara Nomor : 2373)<br />2. Undang – undang nomor 2 tahun 1962 tentang Karantina Udara (Lembaran Negara Tahun 1962 Nomor : 3, Tambahan Lembaran Negara Nomor : 2374)<br />3. Undang – Undang nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Tahun 1984 Nomor : 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor : 3273)<br />4. Undang – Undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor. 100, Tambahan Lembaran Tahun 1992 Nomor : 3495)<br />5. PP No. 40 Tahun 1991 Tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular.<br />6. Keputusan Menteri Kesehatan RI, Peraturan Menteri Kesehatan RI, Keputusan dan surat Edaran Direktur Jenderal yang berkaitan dengan upaya pemberantasan penyakit menular. <br /> thankAnonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-713403785890910844.post-45561966499692897322009-12-21T07:12:49.166-08:002009-12-21T07:12:49.166-08:00kelompok V
makasi ya teman2 KL UIN '06.....,
...kelompok V<br /><br />makasi ya teman2 KL UIN '06.....,<br />^-^Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-713403785890910844.post-6983376833828923702009-12-21T06:54:24.639-08:002009-12-21T06:54:24.639-08:00Andi Haerani/ 70200106072
makasi atas pertanyaan d...Andi Haerani/ 70200106072<br />makasi atas pertanyaan dari saudari risna, <br />1. Manusia dan lingkungan memang tidak bisa dipisahkan, karena pada dasarnya manusia beraktifitas di lingkungan, begitu juga dengan vektor. Aktivitas atau kegiatan manusia sangat mempengaruhi hal ini. Misalnya masyarakat petani, dengan penggunaan insektisida, akan mempengaruhi vektor yang ada. Serangga akan resisten jika penggunaan insektisida berlebihan dan tidak sesuai dengan yang di anjurkan.<br />2. Secara khusus dalam penanganan vektor di daerah pesisir, saya juga belum tau aturannya seperti apa. Atau ada atau tidak. Tapi saya kira adanya acuan dari undang-undang no.23 tahun 1992 tentang kesehatan dan adanya peraturan menteri kesehatan tentang hygiene sanitasi lingkungan bisa menjadi acuan dalam pengendalian vektor termasuk wilayah daerah pesisir demi terciptanya masyarakat yang sehat dan lingkungan yang bersih<br />syukran..........,Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-713403785890910844.post-45007141894296295732009-12-21T06:48:47.656-08:002009-12-21T06:48:47.656-08:00Muharti Syamsul (70200106085)
Untuk jawaban dari ...Muharti Syamsul (70200106085)<br /><br />Untuk jawaban dari pertanyaan Marhamah..<br /><br />ada beberapa cara yaitu prinsip dasar yang diterapkan dalam pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan Avian influenza atau flu burung ini, adalah:<br /><br /> * Mencegah kontak antara hewan peka dengan virus AI<br /> * Menghentikan produksi virus AI oleh unggas tertular (menghilangkan virus AI dengan dekontaminasi/disinfeksi)<br /> * Meningkatkan resistensi (pengebalan) dengan vaksinasi<br /> * Menghilangkan sumber penularan virus, dan<br /> * Peningkatan kesadaran masyarakat (public awareness)<br /><br />Dalam pelaksanaannya, dapat dilakukan melalui 9 tindakan yang merupakan satu kesatuan satu sama lainnya yang tidak dapat dipisahkan, yaitu:<br /><br /> 1. Peningkatan biosekuriti<br /> 2. Vaksinasi<br /> 3. Depopulasi (pemusnahan terbatas atau selektif) di daerah tertular<br /> 4. Pengendalian lalu lintas keluar masuk unggas<br /> 5. Surveillans dan penelusuran (tracking back)<br /> 6. Pengisian kandang kembali (restocking)<br /> 7. Stamping out (pemusnahan menyeluruh) di daerah tertular baru<br /> 8. Peningkatan kesadaran masyarakat (public awareness)<br /> 9. Monitoring dan evaluasi<br /><br />Pertanyaan ke dua, sy kira semua vektor itu berbahaya. nd ada vektor dan penyakit yg tdk berbahaya apalg jika tdk ada penanganan lbih lanjut<br /><br />Trims,,,,Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-713403785890910844.post-340125292466880942009-12-21T06:40:23.221-08:002009-12-21T06:40:23.221-08:00Muharti Syamsul (70200106085)
trims untk pertanya...Muharti Syamsul (70200106085)<br /><br />trims untk pertanyaan dari saudari Asmawati<br /><br />Sebagaimana yg kita ketahui bahwa hutan juga dapat membantu dalam perubahan udara, sehingga pada saat terjadi kerusakan pada hutan mangrove sinar tampak adalah gelombang pendek, setelah dipantulkan kembali berubah menjadi gelombang panjang yang berupa energi panas (sinar inframerah), yang kita rasakan. Namun sebagian dari energi panas tersebut tidak dapat menembus kembali atau lolos keluar ke angkasa, karena lapisan gas-gas atmosfer sudah terganggu komposisinya (komposisinya berlebihan)karena kerusakan hutan yang terjadi. Akibatnya energi panas yang seharusnya lepas keangkasa (stratosfer) menjadi terpancar kembali ke permukaan bumi (troposfer) atau adanya energi panas tambahan kembali lagi ke bumi dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga lebih dari dari kondisi normal, hal ini dapat berpengaruh terhadap penurunan vektor karena vektor itu jg dapat hidup dan bertahan pada kondisi dan suasana udara tertentu sehingga jika terjadi perubahan suhu bumi yg diakibatkan krn rusaknya hutan khususnya mangrove maka kemungkinannya akan terjadi penurunan atw bertambahnya vektor.<br /><br />Kemudian pertanyaan yg kedua, ada beberapa yg mempengaruhi yaitu<br />Lingkungan fisik, terdiri dari suhu, kelembaban, hujan, ketinggian, angin, sinar matahari, arus air dan kadar garam.<br /><br />Suhu mempengaruhi perkembangan parasit dalam nyamuk. Suhu yang optimun berkisar antara 20 dan 30ºC. Makin tinggi suhu makin pendek masa inkubasi ekstrinsik (sporogoni) dan sebaliknya makin rendah suhu makin panjang masa inkubasi ekstrinsik.<br /><br />Kelembaban yang rendah, meskipun tidak berpengaruh pada parasit. Tingkat kelembaban 60% merupakan batas paling rendah untuk memungkinkan berpengaruh pada perubahan vektor, pada kelembaban lebih tinggi menyebabkan aktifitas vektormenjadi lebih, sehingga meningkatkan penyakit.<br /><br />Kecepatan dan arah angin dapat mempengaruhi vektor dan ikut menentukan jumlah kontak antara manusia. Disamping arah angin sinar matahari juga mempengaruhi pertumbuhan vektor serta arus air yang deras<br /><br />2) Lingkungan biologik, tumbuhan bakau, lumut, ganggang dan berbagai tumbuhan lain dapat mempengaruhi kehidupan vektor karena dapat menghalangi sinar matahari atau melindungi dari serangan mahluk hidup lainnya, serta adanya tambak ikan juga akan mempengaruhi populasi vektor.<br /><br />trims...Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-713403785890910844.post-10716704580064231502009-12-21T06:32:28.131-08:002009-12-21T06:32:28.131-08:00Andi Haerani/ 70200106072
maksi atas pertanyaan da...Andi Haerani/ 70200106072<br />maksi atas pertanyaan dari saudari dinda,<br />1.Maksudnya penting disini, karena kl tidak ada vektor maka penyakit ini akan menyebar.dan saya kira pernyataan di atas juga masih ada sambungannya (belum titik) Saya kira seperti itu.<br />2.Tidak seperti itu dinda, pengendalian vektor dengan menggunakan insektisida juga perlu tapi memang itu merupakan alternative terakhir. Adanya serangga yang kebal kan itu di sebabkan karena penggunaan insektisida tidak sesuai dengan aturan. Dan untuk memperbaiki itu masih belum terlambat.Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-713403785890910844.post-48894815607546074882009-12-21T06:21:27.427-08:002009-12-21T06:21:27.427-08:00Nama: Dinda Febriantika.B
Nim: 7020106031
1)Begin...Nama: Dinda Febriantika.B<br />Nim: 7020106031<br /><br />1)Begini,dalam makalah anda,anda menuliskan<br />“Ada beberapa jenis vektor dilihat dari cara kerjanya sebagai penular penyakit. Keberadaan vektor ini sangat penting karena kalau tidak ada vektor maka penyakit tersebut juga tidak akan menyebar”. Yang ingin saya tanyakan mengapa anda bisa mengatakan keberadaan vektor ini sangat penting?atau apa maksud dari argument anda ini? Kitakan juga sama-sama mengetahui kalau vektor itu pembawa penyakit yang bisa menular. Ya bagus donk kalau vektor itu tidak ada.<br />2)saya rasa kalau pengendalian vektor itu dengan menggunakan insektisida apa lagi sekarang-sekarang ini sangat jauh dari fungsi yang sebenarnya. Disini anda mengatakan bahwa dengan menggunakan insektisida dapat membunuh serangga, tapi faktanya apa serangga masih tetap ada,bahkan mungkin semakin kebal. Bagaimana menurut anda..?<br />terimah kasihAnonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-713403785890910844.post-66837825129099623452009-12-21T06:21:21.439-08:002009-12-21T06:21:21.439-08:00Andi HAerani/ 70200106072
Sedikit saya tambahkan j...Andi HAerani/ 70200106072<br />Sedikit saya tambahkan jawaban untuk saudara maqbul syarif,<br />Tentang bagaimana enpowermen (pemberdayaan masyarakat) di wilayah pesisir terkait dengan pengendaliaan vektor, ini sudah bias terlihat dengan adanya program 3M+. Adanya program ini saya rasa cukup meperdayakan masyarakat.<br />Syukran..........,Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-713403785890910844.post-18410597458238120272009-12-21T06:10:18.960-08:002009-12-21T06:10:18.960-08:00Andi Haerani/ 70200106072
makasi atas pertanyaan d...Andi Haerani/ 70200106072<br />makasi atas pertanyaan dari saudari amriati, <br /> <br />1. Sejauh dari pengamatan dan artikel yang saya baca, vektor yang paling mendominasi di daerah pesisir adalah nyamuk dan lalat. Ini terkait dengan makalah-makalah yang disajikan teman-teman sebelumnya dimana system pengolahan sampahnya yang masih kurang, penyediaan air bersih, konsep sanitasi yang ideal yang belum sepenuhnya di terapkan di wilayah masyarakat pesisir. Nah dari itu vektor nyamuk dan lalat sangat terkait dengan penyakit berbasis lingkungan. Apalagi bila telah terjadi banjir, semakin banyak peluang kedua vektor ini berkembang khususnya nyamuk.<br />2. peran pemerintah dalam hal ini tergantung dari masing-masing daerah pesisir itu sendiri, misalnya di Kabupaten Simeulue, seperti contoh kasus yang ada pada makalah. Saya kira setelah di baca contoh kasusnya disitu sudah jelas peran pemerintahnya.<br />Syukran..........Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-713403785890910844.post-29867532332698706192009-12-21T05:47:44.059-08:002009-12-21T05:47:44.059-08:00Andi Haerani/ 70200106072
Makasi atas pertanyaan d...Andi Haerani/ 70200106072<br />Makasi atas pertanyaan dari saudari mutmainnah<br />iya memang, ada undang-undang tentang pengeloloan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Tapi terkait masalah penjualan pulau, kasusnya dimana?<br />Di Indonesia pada 2007 lalu juga sempat heboh dengan dijualnya dua pulau yakni Pulau Panjang dan Meriam Besar yang dijual oleh Karangasem Property melalui situs www.karangasemproperty.com.<br />Pulau Panjang di Sumbawa, NTB tertulis seluas 33 hektar. Sedangkan Meriam Besar yang juga berada di Sumbawa, NTB tertulis seluas 5 hektar. Setelah ramai diberitakan, pemilik situs Karangasemproperty.com yang adalah warga Belanda meminta maaf dan meralat pulau yang diiklankan bukan dijual tapi dibuka untuk penanaman investasi.<br />"UU memperbolehkan untuk hak sewa, itu kewenangan daerah. <br />Jika yang anda maksudkan Tiga pulau yakni Siloinak, Karambejat, Kandui di kawasan kepulauan Mentawai sebagai pulau yang diperjualbelikan. Ternyata beberapa area di kawasan tersebut disewakan oleh masyarakat adat. Menurut pemerintah pusat tidak masalah selama tata ruang dan aturan perizinan dipenuhi.<br /><br />Tapi jika memang ada pulau yang terjual, itu harus di tindak lanjuti oleh pemerintah, mengusut kasus ini sampai akar-akarnya agar tindakan ini tidak terulang lagi. Karena itu pemerintah harus bersifat tegas dalam penegakan aturan. Karena tidak bias dipungkiri Negara kita memang Negara hokum tapi system penegakan hokum itu sendiri masih lemah. <br />Syukran…………..Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-713403785890910844.post-60776491454679671612009-12-21T05:43:03.895-08:002009-12-21T05:43:03.895-08:00Muharti Syamsul (70200106085)
Trims atas pertanya...Muharti Syamsul (70200106085)<br /><br />Trims atas pertanyaan saudara maqbul syarief<br /><br />Menurut saya, bahwa di dalam masyarakat itu, tedapat kemitraan dalam wadah Pokjanal vektor (kelompok kerja operasional vektor), pemberdayaan masyarakat dalam gerakan pemberantasan vektor dan peningkatan profesionalisme pelaksana program.Sya kira smpiel saja bahwa langkah yang perlu dilakukan adalah biasakan kita untuk menjaga keadaan sanitasi lingkungan sekitar tempat tinggal agar tetap bersih dan sehat. Sebab, inilah sesungguhnya kunci dari segala kunci dalam pengendalian vektor. Kepala Bagian Pengendalian Penyakit Menular (P2M) drg. Sri Rupiati, mengatakan Community Behaviour Impact (Combi) merupakan perubahan yang paling mendasar pada perilaku masyarakat.<br /><br />TRIMS,,,,Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-713403785890910844.post-45501359608920271172009-12-21T05:28:43.423-08:002009-12-21T05:28:43.423-08:00Muharti Syamsul (70200106085)
trims atas pertanya...Muharti Syamsul (70200106085)<br /><br />trims atas pertanyaan saudara anwar, menurut saya sejauh ini pemeintah sudah sangat perduli akan hal ini. ini di buktikan dari peraturan2 yang ada seperti :<br />1.Undang – Undang nomor 1 tahun 1962 tentang Karantina Laut (Lembaran Negara Tahun 1962 Nomor : 2, Tambahan Lembaran Negara Nomor : 2373)<br />2. Undang – undang nomor 2 tahun 1962 tentang Karantina Udara (Lembaran Negara Tahun 1962 Nomor : 3, Tambahan Lembaran Negara Nomor : 2374)<br />3. Undang – Undang nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Tahun 1984 Nomor : 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor : 3273)<br />4. Undang – Undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor. 100, Tambahan Lembaran Tahun 1992 Nomor : 3495)<br />5. PP No. 40 Tahun 1991 Tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular.<br />6. Keputusan Menteri Kesehatan RI, Peraturan Menteri Kesehatan RI, Keputusan dan surat Edaran Direktur Jenderal yang berkaitan dengan upaya pemberantasan penyakit menular. <br /><br />akan tetapi dengan kenyataan yg kita liat skrang bahwa msh ada sj penyakit dr luar yg msuk ke INA wlaupun PP telah dilaksanakan, hal ini bisa sj terjadi karena penyelenggaraan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan tidak yang sistematis sehingga ada sj kecolongan penyakit.<br /><br />trims,,,Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-713403785890910844.post-30948228446604498162009-12-21T05:09:53.800-08:002009-12-21T05:09:53.800-08:00Imran/ 70200106076
Terima kasih atas pertanyan dar...Imran/ 70200106076<br />Terima kasih atas pertanyan dari saudara anwar. <br /><br />Menurut saya, daerah pesisir khususnya daerah pelabuhan memang merupakan salah satu pintu masuknya vektor. Karena itu ada yang namanya Kantor Kasehatan Pelabuhan (KKP) harus mampu melakukan tindakan disinseksi (untuk mencegah vektor).<br />Pengendalian vektor bukan hanya merupakan tugas dari pemerintah, tapi dengan melibatkan pihak swasta yang terkait justru akan lebih maksimal. <br />Mitra yang Terkait dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP)<br />Kantor Administrasi Pelabuhan (ADPEL), PT. PELINDO (pihak swasta/Badan Usaha Swasta) dengan peran masing-masing Mitra. KKP : Pengawas pelaksanaan disinseksi, Kantor ADPEL : Mengetahui semua program dan kegiatan KKP di Pelabuhan, karena bertugas sebagai administrator pelabuhan (pengelola), PT. PELINDO : Pelaksana disinseksi, dengan menunjuk supervisor (petugas pelaksana disinseksi yang telah mempunyai sertifikat sebagai supervisor dan pelaksana disinseksi dari Ditjen PP&PL.Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-713403785890910844.post-21229235693087050042009-12-21T04:37:24.425-08:002009-12-21T04:37:24.425-08:00Andi Haerani/ 70200106072
Alaikum salam warahmatu...Andi Haerani/ 70200106072<br /><br />Alaikum salam warahmatullah…….,<br />Terima kasih atas pertanyan dari saudara risno. <br /><br />1.Pada dasarnya memang ada hubungan antara kerusakan hutan mangrove dengan perkembangan vektor di pesisir. Karena Jika hutan mangrove hilang akan menyebabkan abrasi pantai, dapat mengakibatkan intrusi air laut lebih jauh ke daratan, dapat mengakibatkan banjir, perikanan laut menurun, sumber mata pencaharian penduduk setempat berkurang. <br />Hilangnya hutan mangrove seperti yang telah di cantumkan diatas, salah satunya dapat mengakibatkan banjir. Sehingga jika ini di kaitkan dengan lingkungan otomatis banjir/ pasca banjir begitu banyak muncul penyakit berbasis lingkungan termasuk BDD, malaria yang di akibatkan ohle vektor pembawa penyakit yaitu nyamuk.<br />2.Menurut saya apupun yang berlebihan itu tidak baik, termasuk eksploitasi sumber daya jika berlebihan. Eksploitasi sumberdaya alam secara besar-besaran tanpa mempertimbangkan kelestarian dan kesinambungannya, berdampak pada menurunnya kualitas lingkungan hidup.<br /><br />syukran………..Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-713403785890910844.post-86314015911946073362009-12-21T04:36:11.049-08:002009-12-21T04:36:11.049-08:00Terima kasih atas pertanyan dari saudara risno.
...Terima kasih atas pertanyan dari saudara risno. <br /><br />1.Pada dasarnya memang ada hubungan antara kerusakan hutan mangrove dengan perkembangan vektor di pesisir. Karena Jika hutan mangrove hilang akan menyebabkan abrasi pantai, dapat mengakibatkan intrusi air laut lebih jauh ke daratan, dapat mengakibatkan banjir, perikanan laut menurun, sumber mata pencaharian penduduk setempat berkurang. <br />Hilangnya hutan mangrove seperti yang telah di cantumkan diatas, salah satunya dapat mengakibatkan banjir. Sehingga jika ini di kaitkan dengan lingkungan otomatis banjir/ pasca banjir begitu banyak muncul penyakit berbasis lingkungan termasuk BDD, malaria yang di akibatkan ohle vektor pembawa penyakit yaitu nyamuk.<br />2.Menurut saya apupun yang berlebihan itu tidak baik, termasuk eksploitasi sumber daya jika berlebihan. Eksploitasi sumberdaya alam secara besar-besaran tanpa mempertimbangkan kelestarian dan kesinambungannya, berdampak pada menurunnya kualitas lingkungan hidup.<br /><br />syukran………..Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-713403785890910844.post-3007116696793495712009-12-21T03:36:22.302-08:002009-12-21T03:36:22.302-08:00NAMA :ANWAR MBOLOSI
NIM : 70200106027
kita tau ka...NAMA :ANWAR MBOLOSI<br />NIM : 70200106027<br /><br />kita tau kawasan pesisir kebanyakan dijadikan sebagai kawasan pelabuhan, dan tempat bongkar muat barang, dari sini akan bermunculan sumber-sumber penyakit yang di bawa dari daerah lain, yang saya tanyakan adalah apakah sejauh ini sudah maksimal usaha yang dilakukan pemerintah untuk mencegah hal ini?Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-713403785890910844.post-6975359692454745882009-12-21T03:35:20.345-08:002009-12-21T03:35:20.345-08:00nama : maqbul syarief
nim : 70200106035
klp : iv
P...nama : maqbul syarief<br />nim : 70200106035<br />klp : iv<br />Pesisir merupakan wilayah yang sangat berarti bagi kehidupan manusia di bumi. Sebagai wilayah peralihan darat dan laut yang memiliki keunikan ekosistem, dunia memiliki kepedulian terhadap wilayah ini, khususnya di bidang lingkungan dalam konteks pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Kawasan pesisir juga dipahami sebagai Kawasan tempat bertemunya berbagai kepentingan, baik Masyarakat, Pemerintah Kabupaten, dan Investor dalam rangka memanfaatkan potensi kawasan pesisir. Kawasan Pesisir adalah kawasan yang sangat kaya akan sumber daya alam dan sangat potensial sebagai modal dasar pembangaunan nasional<br />nah pertanyaan saya...bagaimana cara pemerintah setempat untuk melakukan pemberdayaan masyarakat terhadap bahaya penyakit yg di sebabkan oleh vektor trsebut???????Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-713403785890910844.post-76932458386293836172009-12-21T00:34:42.167-08:002009-12-21T00:34:42.167-08:00minta maafka untuK saudari Ria karena saya tidak m...minta maafka untuK saudari Ria karena saya tidak membaca komentar-komentar sebelumnya.<br /><br />Dan untuk penyaji saya juga minta maaf karena komentar yang diatas saya ganti.<br /><br />dalam makalah anda membahas mengenai Kerusakan fisik habitat wilayah pesisir dan lautan telah mengakibatkan penurunan kualitas ekosistem. Hal ini terjadi pada ekosistem mangrove, terumbu karang, dan rumput laut atau padang lamun. Kebanyakan rusaknya habitat di daerah pesisir adalah akibat aktivitas manusia seperti konversi hutan mangrove untuk kepentingan pemukiman, pembangunan infrastruktur, dan perikanan tambak.<br />yang ingin saya tanyakan:<br />apakah dengan cara kerusakan fisik habitat wilayah pesisir dan lautan di atas dapat mengurangi vektor yang ada di pesisir pantai???????dan<br />jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan perkembang biakan vektor di daerah pesisir pantai terutama dihutan mangrove???????<br /><br />ASMAWATI/70200106028<br /><br />Terima kasih....^_^Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-713403785890910844.post-76589830566084436722009-12-21T00:16:58.433-08:002009-12-21T00:16:58.433-08:00Nama : Marhamah
NIm : 70200106011
Kelp : 3
Aslm...Nama : Marhamah<br />NIm : 70200106011<br />Kelp : 3<br /> <br />Aslm...<br />1. Penyemprotan disinfektan merupakan upaya awal untuk mencecah dan menghambat berkembangnya virus flu burung. Pertanyaan saya apakah ada upaya selanjutnya setelah penyemprotan disinfektan kalau ada tolong sebutkan upaya-upaya tersebut?????<br />2. Sebutkan jenis vektor yang paling berbahaya atau menimbulkan penyakit di wilayah pantai/pesisir???Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-713403785890910844.post-73923845675713459242009-12-20T04:09:45.054-08:002009-12-20T04:09:45.054-08:00rahmatullah/70200106040
Untuk penyakit yang ditula...rahmatullah/70200106040<br />Untuk penyakit yang ditularkan oleh arthropoda seperti malaria, demam kuning, masa penularannya atau masa infektivitasnya adalah pada saat bibit penyakit ada dalam jumlah cukup dalam tubuh manusia baik itu dalam darah maupun jaringan tubuh lainnya dari orang yang terinfeksi sehingga memungkinkan vector terinfeksi dan menularkannya kepada orang lain. <br />Masa penularan untuk vector arthropoda yaitu pada saat bibit penyakit dapat disemikan dalam jaringan tubuh arthropoda dalam bentuk tertentu dalam jaringan tertentu (stadium infektif) sehingga dapat ditularkan. <br />contohnya:<br />-Vektor perantara penyakit bagi manusia.Misalnya nyamuk malaria, nyamuk demam berdarah, lalat tsetse sebagai vektor penyakit tidur, dan lalat rumah sebagai vektor penyakit tifus.<br />-Menimbulkan gangguan pada manusia.Misalnya caplak penyebab kudis, kutu kepala, dan kutu busuk<br />-Hama tanaman pangan dan industri.Contohnya wereng coklat dan kumbang tanduk.Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-713403785890910844.post-20906360275894932172009-12-20T02:39:45.104-08:002009-12-20T02:39:45.104-08:00rahmatullah/70200106040
terima kasih atas p'ta...rahmatullah/70200106040<br />terima kasih atas p'taxxan dr saudara abd majid..<br />sedikit saya menambahkan mengenai pengaruh pencemaran terhadap vektor di kawasan pesisir.<br />Perubahan cuaca dan lautan dapat berupa peningkatan temperatur secara global (panas) yang dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke.Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Mengapa hal ini bisa terjadi? Kita ambil contoh meningkatnya kejadian Demam Berdarah. Nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit ini memiliki pola hidup dan berkembang biak pada daerah panas. Hal itulah yang menyebabkan penyakit ini banyak berkembang di daerah pesisir yang panas dibandingkan dengan daerah pegunungan yang dingin. Degradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Jd sejauh ini pencemaran sangat mempengaruhi perkembangan vector penyakit di daerah pesisir.Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-713403785890910844.post-25327668766641174592009-12-20T01:49:01.712-08:002009-12-20T01:49:01.712-08:00saudari...asma...bacaki...dulu komentar2 yang lain...saudari...asma...bacaki...dulu komentar2 yang lain sebelum komenki....alnya samaki komentarta.<br />thanks....<br /> " rhi@ "Anonymousnoreply@blogger.com